KUDUS, Beritajateng.id – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Kudus masih tinggi. Hal ini berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kudus yang mencatat hingga November 2024 terdapat 105 kasus baru pengidap HIV/AIDS.
Koordinator KPA Kudus, Eni Mardiyanti, menyampaikan bahwa angka kasus ini didominasi oleh kelompok usia produktif, yakni 18–29 tahun dan 30–49 tahun.
“Sebagian besar berasal dari usia produktif, dan tren ini perlu perhatian khusus agar penularan bisa dicegah,” ujar Eni, Senin, 30 Desember 2024.
Selain itu, Eni mengungkap bahwa mayoritas temuan kasus baru yakni berasal dari kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) dengan jumlah 48 orang.
“Temuan ini paling banyak melalui hubungan seksual sesama jenis,” tambah Eni, yang menjabat sebagai Manajer Kasus HIV sekaligus Koordinator Kelompok Dukungan Sebaya (KDS).
Sedangkan, Anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kudus, kata Eni, jumlahnya mencapai 21 anak. Ia mengatakan bahwa kondisi tersebut membutuhkan perhatian serius.
“Kami mendorong pemerintah untuk segera menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) tentang pengendalian HIV di Kudus agar langkah-langkah pengendalian dapat dilakukan lebih efektif,” ujarnya.
Ia mengaku, penjangkau lapangan dari KPA Kudus telah aktif melakukan pendeteksian melalui titik-titik kumpul (hotspot) di sembilan kecamatan. Dari hasil penjaringan, ditemukan lebih dari 180 hotspot yang berpotensi menjadi lokasi penyebaran HIV.
“Selain hubungan seksual berisiko, penyebaran kini semakin sulit terdeteksi karena adanya transaksi seks secara online. Teknologi ini membuat aktivitas tersebut lebih tersembunyi,” ungkap Eni.
Untuk menekan angka kasus HIV, pihaknya mendorong program 3Zero yang ditargetkan tercapai pada 2030. Gerakan ini meliputi Zero Infection (tidak ada infeksi baru), Zero Related Deaths (tidak ada kematian akibat AIDS), dan Zero Discrimination (tidak ada diskriminasi terhadap pengidap).
“Upaya ini harus dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Edukasi masyarakat juga sangat penting untuk pencegahan dan pengendalian,” katanya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)