KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Masuki musim penghujan di akhir 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang melakukan upaya antisipasi bencana alam di beberapa kecamatan wilayah Kabupaten Semarang yang masuk dalam kategori rawan.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro mengungkap daerah tersebut yakni Kecamatan Ungaran Timur, Kecamatan Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Bawen, Kecamatan Sumowono, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Jambu, Kecamatan Getasan, Kecamatan Bancak, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Kaliwungu.
Alex menerangkan bahwa wilayah yang masuk lintasan pegunungan seperti Ungaran Timur, Getasan, Bandungan, Sumowono, Banyubiru, dan Jambu masuk dalam kategori rawan bencana tanah longsor.
Sedangkan beberapa kecamatan seperti Tuntang dan Bancak rawan mengalami bencana angin puting beliung.
“Kalau Tuntang dan Bancak ini kerap sekali terjadi bencana alam angin puting beliung, yang biasanya mampu merusakan bangunan rumah-rumah warga, hingga sebabkan pohon tumbang,” imbuhnya.
Tidak hanya dua jenis bencana alam tersebut, Alex menuturkan terdapat beberapa wilayah kecamatan yang kerap dilanda banjir, yakni di Kecamatan Bawen, Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru.
“Khusus wilayah yang kerap dilanda bencana alam banjir ini biasanya terjadi di beberapa wilayah yang berdekatan dengan Rawa Pening, karena biasanya banjir di tiga kecamatan itu disebabkan naiknya debit air karena meningkatnya kiriman air dari wilayah pegunungan di Kabupaten Semarang,” tegasnya.
Alex menjelaskan bahwa pihaknya melakukan berbagai upaya persiapan, antisipasi, dan sosialisasi ke masyarakat mengenai kerawanan bencana alam yang terjadi di musim penghujan.
“Memasuki musim penghujan ini, kami sudah mengajukan Surat Keputusan (SK) Siaga Bencana Darurat Hidrometeorologis Basah, dimana per 1 November 2024 sampai dengan 31 Mei 2025 mendatang ini sudah memasuki musim penghujan. Meski dari BMKG estimasi waktu musim penghujan ini akan terjadi delapan bulan kedepan sejak 1 November 2024 kemarin,” kata Alex, Kamis, 7 November 2024.
Mengenai posko bencana alam, Alex menerangkan bahwa untuk saat ini tidak ada penambahan posko.
“Justru nanti posko-posko tambahan ini akan ada saat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, dimana kami akan menambah jumlah personil relawan, posko, dan tambahan beberapa titik pemantauan, seperti di objek-objek wisata yang banyak didatangi warga, contoh Candi Gedong Songo dan Bukti Cinta,” jelas Alex. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Beritajateng.id)