GROBOGAN, Beritajateng.id – Pembangunan infrastruktur jalan Kabupaten Grobogan hingga 2026 baru mencapai 90,17 persen pada 2026. Adapun total panjang jalan kabupaten yakni sepanjang 942,389 kilometer dengan 286 ruas jalan.
Hal itu diungkap oleh Sekretaris Dinas PUPR Grobogan Wahyu Tri Darmanto. Ia mengatakan target itu merujuk dengan RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah hingga tahun 2026.
“Saat ini (tahun 2024) 86,496 persen kondisi infrastruktur jalan kabupaten dengan kondisi mantap,” ujar Wahyu, Selasa, 17 Desember 2024.
Wahyu mengungkap bahwa angka capaian tahun 2024 itu minus 1,174 persen dari target. Untuk memenuhi target RPJMD, pihaknya menargetkan pada 2025 dapat mengerjakan 16,577 kilometer, dan dilanjutkan tahun 2026 dengan 11,779 kilometer jalan.
“Nantinya, dua tahun itu akan mengerjakan 34,622 kilometer,” kata dia.
Selanjutnya, kata dia, jumlah anggaran yang diperlukan dalam pencapaian target itu sebesar Rp 155 miliar dengan perhitungan setiap satu kilometer dengan luas jalan 4,5 meter memakan anggaran Rp 5,5 miliar.
“Ini anggaran khusus jalan, diluar anggaran jembatan, talud, drainase, dan bangunan pelengkap lainnya,” sambung Wahyu.
Disisi lain, Wahyu mengungkap bahwa kondisi tanah dasar lempung menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi.
“Tanah di Kabupaten Grobogan memiliki kembang susut yang sangat besar atau bersifat ekspansif,” kata dia.
Sehingga, menurutnya tanah ekspansif itu memiliki nilai 1 hingga 3 persen daya dukung tanah. Nilai tersebut jauh dari persyaratan untuk pembangunan jalan yang minimal memiliki nilai 5 persen.
“Dengan tanah tersebut, menjadikan biaya pembangunan infrastruktur jalan menjadi mahal,” kata dia. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)