KENDAL, Beritajateng.id – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) semakin mengalami peningkatan di Kabupaten Kendal. Adapun untuk mengurangi peningkatan PMK, diperlukan 20.000 dosis vaksin. Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogodjati.
Pandu mengatakan, saat ini ada 664 kasus positif PMK yang tersebar di sembilan kecamatan dan 43 desa di Kabupaten Kendal. Kondisi itu membuat wilayah Kendal menjadi zona merah. Meski demikian, tingkat kesembuhan hewan yang terpapar PMK di Kabupaten Kendal cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Saat ini angka kesembuhan mencapai 300 hewan.
“Saat ini angka kematian PMK sangat rendah dan hewan yang disembelih paksa karena terpapar PMK juga sangat rendah, tidak mencapai 10 ekor. Mudah-mudahan semakin menurun,” ujar Pandu, Selasa (28/06).
Pihaknya saat ini masih menunggu bantuan vaksin dari pemerintah. Adapun vaksin yang dibutuhkan yakni sesuai dengan jumlah populasi yang ada sekitar 20.000 dosis vaksin untuk sapi, kambing, domba dan kerbau.
Baca Juga
Vaksin PMK Datang di Kabupaten Kudus, Ini Pola Pendistribusiannya
Sementara itu, Bupati Kendal, Dico Ganinduto mengatakan, pasar hewan di Kabupaten Kendal masih tutup sampai waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap penyebaran PMK.
Bupati Dico memastikan, hewan ternak yang terpapar PMK masih aman dikonsumsi. Tetapi bagian tertentu seperti kuku, kepala dan saluran pencernaan tidak boleh dikonsumsi.
“Saat ini kami masih menunggu bantuan vaksin dan obat-obatan dari pemerintah pusat dan provinsi,” ujar Dico.
Dico meminta, DPP melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait tata cara penyembelihan hewan kurban. Serta memberikan edukasi supaya penyembelihan hewan tidak dalam satu tempat. (Lingkar Media Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)